Fotografi dalam jendela seni

 Bidang dan minat saya ?

Maret  17, 2024 


Nama : Evi Monica Susanti

Npm : 202246500222

Kelas : R4C

Mata kuliah : Kajian seni rupa dan desain 


Fotografi dalam jendela seni 

Hai guys ..

Eh balik lagi kita ketemu , sebelumnya bagi kalian yang udah tau siapa saya semoga kalian masih inget ya . sebelumnya saya udah pernah memperkenalkan diri pada blog saya yang sebelumnya ,tapi mungkin aja kalian sudah lupa kan , dan siapa tau banyak pembaca baru yang belum mengenal saya  . makannya saya mau perkenalan diri dulu nih  ,oke tanpa banyak basa- basi inilah inilah saya

Nama saya Evi Monica Susanti atau yang biasa di panggil evi. Tapi terserah kalian mau mangil saya apa senyamannya kalian aja . saya lahir di depok pada tanggal 04, September 2004 .saya termasuk orang yang sedikit introvert . saya bisa menjadi orng yang pendiam Ketika saya bertemu orang- orang baru .tapi saya juga bisa menjadi pribadi yang bawel ,dan mengasikan Ketika saya bertemu dengan teman /orang- orang yang se frekuensi dengan saya . saya termasuk orang yang sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru . hobi saya baca novel , mengambar dan fotografi . dari SMA saya sudah mulai tertarik dengan dunia perfotografian . dan sekarang di dalam dunia perkuliahan saya menemukan matkul yang saya sukai yaitu fotografi . oke langsung aja ke intinya ya itu pekenalan singkat tentang diri saya .saya akan lansung membahas minat saya dalam kajian seni rupa dan desain di bidang fotografi .

roger Scruton berpendapat bahwa fotografi bukanlah karya seni. Fotografi hanyalah sebuah tindakan mekanis dalam menghasilkan suatu gambar, bukan representasi melainkan hanyalah peristiwa kausal, bukan gambaran imajinasi, tetapi hanya kopian. Fotografi mengandaikan adanya kemudahan dalam penciptaan seni . Fotografi tetaplah sebuah seni dengan melihat adanya relasi intensional yang tercipta antara objek dan seorang fotografer dalam sebuah foto. Relasi intensional ini tercermin dalam proses, imajinasi, dan kreativitas si fotografer dalam menghasilkan sebuah foto. Bagi Scruton, lukisan adalah suatu bentuk seni yang sempurna. Baginya, lukisan penuh dengan intensionalitas dari seorang pelukis yang merupakan syarat dari sebuah representasi . karena Sang pelukis menghadirkan cara pandang (way of seeing) dari subjek yang ada dalam lukisan. Walaupun fotografi dapat dikatakan sempurna dalam merepresentasikan gambaran sebuah benda, fotografi bukanlah sebuah seni representasi. Secara alamiah, fotografi hanya dapat “merepresentasikan” suatu kemiripan. Fotografi hanya berperan sebagai sebuah pengingat secara visual dari suatu subjek.

Dunia seni saat ini khususnya seni visual telah mengalami banyak perubahan salah satu perubahan itu adalah perkembangan dalam media . Fotografi mulai dikembangkan pada awal Abad ke 19. Tujuan awal fotografi adalah membantu proses pembuatan karya seni lukis. Prinsip dasar fotografi adalah cahaya, alat optik, dan media perekam. Foto dapat berfungsi sebagai bukti ilmiah, bernilai berita, dokumen, karya seni, dan arsip kehidupan. Foto juga merupakan alat visual yang kongkret karena dapat memvisualisasikan sesuatu yang direkam dengan lebih realistis dan akurat. Dari proses pembuatan karya tersebut yang membuat suatu karya di sebut seni atau tidaknya suatu karya . tapi makna, ungkapan jiwa dalam sebuah karya, ekspresi yang ada di dalam karya itu yang membuat karya manusia disebut sebagai seni. Oleh sebab itu layak apabila foto yang direkam oleh fotografer dalam waktu yang relatif singkat itu diangap seni jika memang merupakan hasil cerminan jiwa, emosinya, atau lebih luasnya ekspresinya dalam karya foto itu. Karya foto merupakan rekaman visual atas benda, hal, kejadian atau peristiwa melalui teknik fotografi. Karya foto selain memberi informasi yang cermat, otentik, juga memiliki nilai dokumenter yang tinggi. Fotografi merupakan media seni yang memiliki kelebihan tersendiri dibanding media seni lainnya. Foto dapat kita gunakan untuk membuat sesuatu yang tadinya biasa saja menjadi sebuah karya visual yang berbeda dan menarik . Seni memang merupakan kegiatan memproduksi efek inderawi, imajinatif, dan rasawi . Dalam memproduksi efek inderawi, imajinatif, dan rasawi tersebut diperlukan intensi dari fotografer dalam proses fotografi . Keinginan, maksud awal, dan tujuan yang disebut intensi ini harus ada di dalam kepala fotografer dalam proses menciptakan sebuah gambar. Dalam hal ini sebuah foto harus menampilkan sebuah momen sehingga dapat memberikan sebuah pesan dan tidak hanya sekadar menampilkan hubungan kausal. Fotografi juga di sebut sebuah seni melukis dengan cahaya, jadi faktor cahaya merupakan unsur terpenting dalam seni fotografi. Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkapan cahaya. Fotografi merupakan alat visual efektif yang mampu memvisualisasikan suatu keadaan menjadi lebih konkret dan akurat. Suatu keadaan yang terjadi ditempat lain dapat dilihat oleh orang yang berada jauh dari tempat kejadian dan setelah kejadian tersebut berlalu melalui sebuah foto. Semenjak kemunculan fotografi, para seniman lukis merasa hal itu adalah pertanda kematian dari seni lukis sebab fotografi dapat dengan mudah meniru realitas dan mencetaknya dalam sebuah kanvas. Fotografi dapat menyajikan suatu gambaran dengan begitu akurat dan cepat, suatu hal yang tidak ada dalam diri lukisan. Akan tetapi, kekuatan yang ada dalam diri fotografi ini membuatnya dipertanyakan dalam dunia seni. Pada dasarnya lukisan dan fotografi bergerak dalam bidang yang sama, yakni bidang visual. Sebuah bentuk, hasil karya manusia yang dapat ditangkap melalui mata manusia . Foto adalah suatu pesan yang dibentuk dari pemindahan objek nyata ke dalam sebuah gambar. Sebuah imaji dapat berbicara banyak tanpatanpa harus disertai teks, hal inilah yang terjadi dalam fotografi.

Kesimpulan

Fotografi adalah suatu bentuk terluas dari media visual. Fotografi juga adalah suatu bentuk bahasa universal yang dapat dimengerti dan dinikmati oleh setiap orang. Fotografi merupakan ekstensifikasi dari mata manusia dalam menangkap keindahan. Kemunculan fotografi pun membawa polemik yang membingungkan para apresiator dan pencinta seni, untuk menggolongkannya dalam sebuah seni ataupun bukan . Fotografi merupakan media seni yang memiliki kelebihan tersendiri dibanding media seni lainnya. Media seni yang menghasilkan karya dari bidikan yang mampu menghasilkan karya visual yang menarik hasil ekspresi kreatif diri dengan hasil karya yang bermakna tertentu. Sebuah karya foto merupakan karya seni yang menampilkan gambar dengan landasan gagasan/pikiran dari beberapa aspek yang saling terkait, seperti pada aspek ide yang mengajarkan fotografer dapat jeli melihat gejala-gejala sekitarnya dan menjadikanya ide dalam berkaryanya, dengan mengunakan aspek teknik yang membuat fotografer dapat memperhitungkan aperture, shutter speed dan ISO dalam membidik suatu objek. Ide yang dituangkan melalui teknik yang tepat dapat memperlihatkan dengan jelas mengenai kandungan pesan yang ingin disampakan .

Oke guys 
Segitu aja yg mau aku bagi ke kalian sampai jumpa lagi . 
Bye-bye 


















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis semiotika pada video Wonderland Indonesia by Alffy

Menemukan diri dalam kajian seni rupa & desain